TRIP TO MT.PRAU (2565 MDPL)____1 JUNI 2015
catatan kesmas
Rakyat Sehat Negara Kuat
Kamis, 20 Agustus 2015
Senin, 30 Desember 2013
KAKI DIABETIK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Diabetes Militus (DM) adalah suatu sindrom klinis
kelainan metabolik, ditandai dengan adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh
defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Dari berbagai
penelitian epidemiologis, seiring dengan perubahan pola hidup didapatkan bahwa
prevalensi DM meningkat terutama di kota besar. Jika tidak ditangani dengan
baik tentu saja angka kejadian komplikasi kronik DM juga akan meningkat,
termasuk komplikasi kaki diabetik, yang
akan menjadi topik bahasan kali ini (Waspadji 2009:1961).
Rabu, 25 Desember 2013
Tempuyung, Penghancur Batu Ginjal
KOMPAS.com - Tempuyung lebih sering dilihat sebagai tanaman penghijau halaman. Memang, ada
pula yang memanfaatnya sebagai lalapan, meski rasanya sedikit pahit.
Tapi lebih dari itu, tempuyung juga dikenal dapat membantu menurunkan
tekanan darah dan alternatif penghancur batu ginjal.
Tempuyung yang nama latinnya Sonchus arvenshis L. dan termasuk ke dalam famili tumbuhan compositae ini
biasa tumbuh di tempat-tempat yang terlindung. Daunnya hijau licin
dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di
dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk lekukan dan
yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling.
Daun
berombak memeluk batang inilah yang dipercaya memiliki efek
farmakologis. Di antaranya: menghilangkan rasa panas dan racun, diuretik
(peluruh kencing), penghancurkan batu ginjal dan menurunkan tekanan
darah tinggi.
Kamis, 28 November 2013
PROTEINURIA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Ginjal
merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostatis cairan tubuh secara
baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan homeostatik dengan mengatur volume cairan,
keseimbangan osmotik, asam basa, eskresi sisa metabolisme, sistem pengaturan
hormonal dan metabolisme. Ginjal terletak dalam rongga abdomen, retroperitonial
primer kiri dan kanan kolumna vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan
ikat di belakang peritonium (Syaifuddin, 2012:446).
Jumat, 19 April 2013
RHEUMATOID ARTHRITIS
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Rheumatoid arthritis merupakan
penyakit multi sistem kronik yang di tandai oleh berbagai manifestasi klinis, dengan
awitan penyakit umumnya pada usia 35 dan 50 tahun. Gambaran utama adalah
sinovitas inflamatorik yang biasanya mengenai sendi perifer. Penyakit ini
memiliki kecenderungan merusak tulang rawan, menyebabkan erosi tulang, dan
menimbulkan kerusakan sendi. Tangan, pergelangan tangan, dan kaki sering
terkena. Timbul nyeri yang di perburuk oleh gerakan di sertai pembengkakan dan
nyeri tekan.selain itu gejalah sinovitis, sebagian pasien memperlihatakan rasa
lelah, anoreksia,lemah otot,penurunan berat badan dan gejalah tulang otot yang
samar. Kelainan di luar sendi adalah nodus rheumatoid vaskulitis, dan gejalah
pleuropulmoner (Isselbacher, et all., 1998).
SENSUS, SURVEI, dan REGISTRASI
Jumlah penduduk Indonesia dari
tahun ke tahun mengalami perubahan menuju peningkatan. Peningkatan jumlah
penduduk ini disebut pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan dapat diketahui
dengan cara sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk. Data
yang diperoleh dari ketiga cara tersebut sebenarnya tidak hanya mengetahui laju
pertumbuhan penduduk saja, tetapi juga diperoleh data lain yang berhubungan
dengan kependudukan. Misalnya, tingkat pendapatan penduduk, jumlah angka
pengangguran, jumlah jenis-jenis usaha yang dilakukan masyarakat dan data-data
lainnya yang mendukung sebagai dasar pembangunan negara.
Selasa, 19 Maret 2013
NEMATODA PARASIT USUS
PENDAHULUAN
BAB
I
1.1
Latar belakang
Pada
usus dapat terjadi gangguan atau gejala penyakit akibat oleh parasit yang
habitatnya pada usus tersebut. Gejala
klinis yang ditimbulkan dari yang paling ringan (asimptomatik), ataupun hanya
merupakan gejala lokal pada usus sampai paling berat dengan gejala sistemik
yang dapat menimbulkan kematian pada hospesnya.
Penyakit cacing usus penyebabnya adalah cacing
yang habitatnya di usus dengan beberapa pembagian, salah satunya adalah
nematoda usus. Nematoda usus merupakan kelompok yang sangat penting bagi
masyarakat Indonesia karena masih banyak yang mengidap cacing ini sehubungan
banyaknya faktor yang menunjang untuk hidup suburnya cacing parasiter ini.
Faktor penunjang ini antara lain keadaan alam serta iklim, sosial ekonomi,
pendidikan, kepadatan penduduk serta masih berkembangnya kebiasaan yang kurang
baik (Natadisastra, 2005)
Langganan:
Postingan (Atom)