Senin, 30 Desember 2013

KAKI DIABETIK


BAB I
PENDAHULUAN

A.            Latar Belakang
Diabetes Militus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik, ditandai dengan adanya hiperglikemia yang disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Dari berbagai penelitian epidemiologis, seiring dengan perubahan pola hidup didapatkan bahwa prevalensi DM meningkat terutama di kota besar. Jika tidak ditangani dengan baik tentu saja angka kejadian komplikasi kronik DM juga akan meningkat, termasuk komplikasi  kaki diabetik, yang akan menjadi topik bahasan kali ini (Waspadji 2009:1961).

Rabu, 25 Desember 2013

Tempuyung, Penghancur Batu Ginjal





KOMPAS.com - Tempuyung lebih sering dilihat sebagai tanaman penghijau halaman. Memang, ada pula yang memanfaatnya sebagai lalapan, meski rasanya sedikit pahit. Tapi lebih dari itu, tempuyung juga dikenal dapat membantu menurunkan  tekanan darah dan alternatif penghancur batu ginjal.
Tempuyung yang nama latinnya Sonchus arvenshis L. dan termasuk ke dalam famili tumbuhan compositae ini biasa tumbuh di tempat-tempat yang terlindung. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk lekukan dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling.
Daun berombak memeluk batang inilah yang dipercaya memiliki efek farmakologis. Di antaranya: menghilangkan rasa panas dan racun, diuretik (peluruh kencing), penghancurkan batu ginjal dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Kamis, 28 November 2013

PROTEINURIA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.        Latar Belakang
Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostatis cairan tubuh secara baik. Berbagai fungsi ginjal untuk mempertahankan  homeostatik dengan mengatur volume cairan, keseimbangan osmotik, asam basa, eskresi sisa metabolisme, sistem pengaturan hormonal dan metabolisme. Ginjal terletak dalam rongga abdomen, retroperitonial primer kiri dan kanan kolumna vertebralis, dikelilingi oleh lemak dan jaringan ikat di belakang peritonium (Syaifuddin, 2012:446).

Jumat, 19 April 2013

RHEUMATOID ARTHRITIS

BAB I

PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang

Rheumatoid arthritis merupakan penyakit multi sistem kronik yang di tandai oleh berbagai manifestasi klinis, dengan awitan penyakit umumnya pada usia 35 dan 50 tahun. Gambaran utama adalah sinovitas inflamatorik yang biasanya mengenai sendi perifer. Penyakit ini memiliki kecenderungan merusak tulang rawan, menyebabkan erosi tulang, dan menimbulkan kerusakan sendi. Tangan, pergelangan tangan, dan kaki sering terkena. Timbul nyeri yang di perburuk oleh gerakan di sertai pembengkakan dan nyeri tekan.selain itu gejalah sinovitis, sebagian pasien memperlihatakan rasa lelah, anoreksia,lemah otot,penurunan berat badan dan gejalah tulang otot yang samar. Kelainan di luar sendi adalah nodus rheumatoid vaskulitis, dan gejalah pleuropulmoner (Isselbacher, et all., 1998).

SENSUS, SURVEI, dan REGISTRASI



Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perubahan menuju peningkatan. Peningkatan jumlah penduduk ini disebut pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan dapat diketahui dengan cara sensus penduduk, registrasi penduduk, dan survei penduduk. Data yang diperoleh dari ketiga cara tersebut sebenarnya tidak hanya mengetahui laju pertumbuhan penduduk saja, tetapi juga diperoleh data lain yang berhubungan dengan kependudukan. Misalnya, tingkat pendapatan penduduk, jumlah angka pengangguran, jumlah jenis-jenis usaha yang dilakukan masyarakat dan data-data lainnya yang mendukung sebagai dasar pembangunan negara.

Selasa, 19 Maret 2013

NEMATODA PARASIT USUS


PENDAHULUAN
BAB I
1.1 Latar belakang
Pada usus dapat terjadi gangguan atau gejala penyakit akibat oleh parasit yang habitatnya pada usus tersebut.  Gejala klinis yang ditimbulkan dari yang paling ringan (asimptomatik), ataupun hanya merupakan gejala lokal pada usus sampai paling berat dengan gejala sistemik yang dapat menimbulkan kematian pada hospesnya.
 Penyakit cacing usus penyebabnya adalah cacing yang habitatnya di usus dengan beberapa pembagian, salah satunya adalah nematoda usus. Nematoda usus merupakan kelompok yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia karena masih banyak yang mengidap cacing ini sehubungan banyaknya faktor yang menunjang untuk hidup suburnya cacing parasiter ini. Faktor penunjang ini antara lain keadaan alam serta iklim, sosial ekonomi, pendidikan, kepadatan penduduk serta masih berkembangnya kebiasaan yang kurang baik (Natadisastra, 2005)